Sunday, November 23, 2008

DARI RUSIA

Kalangan Muda Tatarstan Ramai-ramai Memeluk Islam PDF Print E-mail

Toko pakaian di seberang masjid itu menjual aneka ragam pakaian. Dari celana jeans hingga T-sirt. Tetapi juga menyediakan para pelanggan yang ingin membeli pakaian muslim dan warna-warni jilbab.

Di Tatarstan, pemandangan anak-anak muda berpakaian khas muslim dan meninggalkan pakaian ala Barat mulai nampak di mana-mana. Lebih dari sekedar trend fasion, , kecenderungan mencerminkan gelombang minat yang amat tinggi berislam bagi kalangan muda, terutama dari sebagian besar daerah Islam.

"Anak-anak muda sedang mencari sesuatu yang lebih, sesuatu yang lebih dalam dari sekedar klab malam, alkohol dan seks," ujar Eliza. Pramuniaga berusia 22 tahun ini mengenakan jilbab biru yang dibungkus dengan jaket dan rok hitam.

Menurutnya, banyak anak yang muda Tatar --yang melacak garis keturunan mereka kepada sekumpulan bangsa Mongol yang menyebrang ke Rusia antara abad ke-12 sampai 13—sebagaimana cara khas pakaiannya yang menggunakan pakaian Islam.

Tumbuh permintaan pakaian Muslim telah memungkinkan pemilik toko Ildar Gubaydullin untuk membuka dua toko di pusat ibukota Tatarstan selama dua bulan lalu . Namun di pusat kota Kazan, di mana pencakar langit bercampur campuran dengan arsitektur Rusia, kubah gereja kaum ortodox Rusia dan menara masjid, kecenderungan seperti itulah tidaklah begitu nampak.

Kristen Ortodox Rusia merupakan kelompok kedua terbesar di Tatarstan.Meski demikian, anak-anak muda Tatar sedang berbalik pada Islam. Masih banyak orang masih memakai celana jeans biru, namun jilbab adalah pemandangan yang biasa.

"Di mana-mana, sekarang ini, di universitas, di) sekolah," ujar Dzhamila, gadis berusia 18 seperti dituturkan pada The Associated Press (AP), Selasa, (30/8) kemarin.


Pavel Chikov, (27) membenarkan. Belakangan ini minat terhadap Islam menjadi kebiasaan baru --sejak empat tahun lalu-- itu dicerminkan tidak hanya di dalam hal pakaian, tetapi juga larisnya makanan yang disajikan menurut Islam, khususnya makanan halal.. "Ini suatu proses alami. Tak seorangpun memaksa atas pada kami," ujarnya.

Menurutnya, wajah Islam mulai nampak di publik. Sebuah masjid megah, Qol Sharif telah berdiri bulan Juni lalu . Universitas Islam telah dibuka lima tahun lalu. Sejak Soviet bangkrut, ujar Khakimov, hampir tiga belas sekolah Islam berdiri.

Saat peresmian masjid Qol Sharif, bukan Juni lalu, pimpinan Dewan Muslim Tatarstan, Iskhakov Gusman Gumerovich, sempat menyatakan, pembangunan masjid dan revitalisasi masjid-masjid 'mati' di Tatarstan adalah penanda semangat Islam telah lahir kembali di negaranya.

Pembangunan kembali masjid tak hanya dilakukan di Kazan, tetapi juga 29 wilayah lain di negara itu.

Umumnya, masjid-masjid 'mati' atau yang telah berubah fungsi dikembalikan lagi sebagai pusat ibadah kaum Muslim.

''Masjid adalah pusat pencerahan. Masjid akan menyatukan umat dan meningkatkan pendidikan moral, terutama bagi generasi muda,'' ujarnya.

Semangat berislam warga Tatarstan adalah juga cerminan ghirah berislam di beberapa negara bekas Uni Soviet.

Bahkan di Rusia, dari hari ke hari makin banyak warganya yang memilih pindah ke agama Islam meski sikap anti-Islam juga terus berlangsung. Sekitar 20 ribu orang telah menjadi mualaf sejak periode Januari hingga Oktober tahun 2004. Angka itu, hanya di ibukota Moskow saja. Pada periode yang sama tahun 2002, sekitar 12.450 orang telah menyatakan diri sebagai Muslim. (The Moscow Time.com/AP/hid/cha)

No comments:

Post a Comment