Sunday, December 13, 2009

UNIQUELY INDONESIA: Surga Kupu-kupu di Maros, Sulawesi Selatan


Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu tempat wisata yang paling digemari wisatawan, baik lokal, nasional maupun mancanegara.
   
"Taman Nasional Bantimurung yang mempunyai banyak keunikan menjadikannya sebagai salah satu tempat tujuan wisata maupun rekreasi," kata petugas Taman Nasional Bantimurung, Abidin di Maros, Minggu (29/11).
   
Ia mengatakan, Taman Nasional Bantimurung merupakan taman wisata alam yang paling membanggakan masyarakat Sulawesi Selatan. Karena lokasinya terdapat di lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis.
   
Tidak heran, kawasan ini juga menjadi area pertambangan batu kapur sebagai bahan baku semen. Sayangnya, aktivitas seperti ini jika terus dilanjutkan akan sangat merusak alam dan potensi wisata itu sendiri.
   
Taman Alam Bantimurung juga terkenal dengan air terjun, gua, dan kupu-kupunya. Tempat ini hanya berjarak lebih kurang 30 kilometer (km) dari Kota Makassar.
   
Abidin menjelaskan, jenis kupu-kupu di museum kupu-kupu Bantimurung juga memliki dua buah gua yang bisa dimanfaatkan sebagai wisata minat khusus, Gua Batu, dan Gua Mimpi.
   
"Bantimurung dikenal sebagai surganya kupu-kupu karena semua spesiesnya ada di sini. Sedikitnya ada 20 spesies kupu-kupu yang dilindungi pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No 7/1999," katanya.
   
Beberapa spesies unik hanya terdapat di Sulsel, yaitu Troides helena Linne, Troides hypolitus Cramer, Troides haliphron Boisduval, Papilo adamantius, dan Cethosia myrana.
   
Ia mengatakan, pada 1856-1857 Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di sini untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu. "Wallace menyatakan Bantimurung merupakan ’The Kingdom of Butterfly’ (kerajaan kupu-kupu)," katanya.
   
"Karena itu, berdasarkan penelitian orang Inggris ada 150 spesies kupu-kupu di sini dan inilah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan," ucapnya.

TOURISM STORIES: 2010, Indonesia Punya 104 Desa Wisata


Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik menargetkan mampu mengembangkan 104 desa wisata pada 2010. "Program pengembangan desa wisata ini sudah berjalan 2 tahun, dan tahun kemarin proyek percontohannya sudah terlaksana di 10 desa," kata Jero Wacik, di Jakarta, Rabu (25/11).
  
Program Desa Wisata dinilainya efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan karakter wisata desa yang bersangkutan. Program tersebut didanai melalui PNPM Mandiri yang dikoordinir oleh Meko Kesra.
  
"Misalnya saja, tahun lalu kami kembangkan proyek percontohan di sebuah desa di Yogyakarta. Di desa itu dibangun kios-kios pendukung sektor pariwisata," katanya.
  
Pengembangan desa wisata juga menjadi salah satu program 100 hari Depbudpar yang menjadi kontrak kinerja dengan Presiden RI. Pihaknya telah menerima usulan dari berbagai daerah tentang desa yang potensial untuk dikembangkan sebagai desa wisata.
  
Depbudpar juga telah menyeleksi usulan tersebut dan menetapkan sebanyak 104 desa sebagai wilayah yang akan dikembangkan sebagai desa wisata melalui PNPM Mandiri.
  
Selain itu pihaknya juga akan menggandeng instansi terkait yakni Menko Kesra dan Pemda Kabupaten/Kotamadya terkait untuk merealisasikan target itu.
  
Desa wisata dinilai sangat potensial untuk dikembangkan saat ini mengingat pada tahun-tahun terakhir agrotourism dan ekowisata sangat diminati wisatawan.
  
Wacik berharap dengan dikembangkannya desa wisata target kunjungan wisman dan wisnus akan tercapai. Tahun ini pihaknya menargetkan kunjungan wisman sebanyak 6,4 juta dan wisnus sekitar 227 juta pergerakan hingga tutup tahun 2010.

Saturday, November 21, 2009



THE POP INFOL

COOKING ADVENTURE : Bakmi Jawa di Tanah Pasundan

Bakmi nyemek atau mi dengan sedikit kuah itu tersaji panas-panas di atas meja. Di samping mi tersuguh teh poci dengan gula batu. Sementara langgam jawa Walang Kekek mengalun dari suara mbakyu Waljinah. Itulah sensasi rasa jawa yang ditawarkan warung Bakmi Jowo DU67 di Kota Bandung, Jawa Barat.

Nama DU67 merupakan singkatan dari Dipati Ukur, nama jalan tempat warung itu berada dan nomor 67 semakin memperjelas posisi warung. Pada nama Bakmi Jawa itu masih ada embel-embel keterangan Asli Gunung Kidul. Gunung Kidul adalah nama kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga di beberapa desa di kabupaten itu, terutama dari Kecamatan Wonosari, banyak berpenghidupan sebagai penjual mi yang kemudian dikenal sebagai mi jawa.

Yang dimaksud dengan bakmi jawa atau mi jawa versi Gunung Kidul ini adalah mi yang dimasak dengan bumbu dasar bawang putih dan kemiri. Bahan-bahan tersebut ditumbuk menggunakan lumpang.

"Kami pernah menggunakan mixer untuk menghaluskan bawang dan kemiri, tapi hasilnya kurang bagus. Aroma wangi tidak keluar," kata Murtioso Salimoen (57), pemilik Bakmi Jowo DU67.

Bumbu itu ditambah berbagai unsur bahan penambah rasa seperti tomat, daun bawang, serta bawang goreng. Pada mi juga ditambahkan telur yang telah digoreng terlebih dahulu sebelum dicampur dengan mi. Ditambahkan pula ayam yang terlebih dahulu direbus kemudian digoreng sesaat sebelum diramu dengan mi.

Mi dimasak dengan cara digodok, dalam bahasa jawa tertulis godhog , serta digoreng. Ada pula mi nyemek. Ini bahasa Jawa yang artinya kondisi berair, tapi tidak terlalu banyak. Mi nyemek disajikan dengan ukuran air sekitar 20 persen dari ukuran kuah mi godhog standar.

Rasa dan cara pembuatan mi jawa ini diusahakan mendekati orisinalitas rasa Gunung Kidul. Warung ini misalnya menggunakan arang sebagai bahan bakar seperti digunakan pembuat mi di Gunung Kidul. Panas dari arang, menurut Murtioso, dianggap paling ideal untuk menghasilkan aroma wangi bagi kemiri dan bawang.

Dengan arang, panas yang disimpan dalam ketebalan wajan (penggorengan dari baja) bisa diserap oleh bahan dengan sempurna. "Ini berbeda dengan bahan bakar gas yang panasnya kurang bisa diserap," kata Murtioso, insinyur mesin lulusan ITB dan pernah menjadi pimpinan pada sebuah BUMN.

"Kami pernah mencoba dengan briket batu bara, tetapi terasa ada rasa seperti belerang dalam masakan," kata Murtioso.

Tungku arang itu terpasang di bagian depan warung. Untuk menjaga kestabilan panas, tungku diembusi angin dengan alat yang disebut blower .

Cara mendekati orisinalitas rasa Gunung Kidul itu juga diupayakan dengan memanggil juru masak dari Gunung Kidul. Sang juru masak memberi pelatihan kepada tenaga yang juga didatangkan dari Desa Paliyan, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul.

Mi jawa yang panas itu disarankan dimakan selagi masih hangat. Jika dibawa pulang dan dibungkus menggunakan kantong plastik, sebaiknya segera dimakan. Mi panas yang terlalu lama tersimpan dalam tempat tertutup akan menjadi terlalu lunak, lembek, atau medhok . Selain itu, intensitas aroma sedap dari bawang dan kemiri juga berkurang.

Teh poci

Selain mi, warung ini juga menyediakan menu bihun godhog, bihun nyemek, dan nasi godhog . Bumbu dan cara membuatnya sama dengan mi godhog dan nyemek. Ada pula nasi goreng mawut yang berupa nasi goreng dicampur mi dan bihun. Mawut adalah bahasa Jawa yang artinya berantakan.

Yang perlu dicoba di warung ini adalah teh poci yang terasa kesat di lidah dengan rasa sepet-sepet segar. Teh berjenis melati yang beraroma sedap wangi. Warung ini menggunakan teh yang biasa digunakan warga Gunung Kidul, antara lain teh pecut. Rasa sepet-sepet segar sedap wangi itu muncul baik ketika teh disajikan panas-panas ataupun dingin dengan es. Teh bisa dinikmati dengan gula batu, gula pasir, atau tanpa pemanis sama sekali, terpulang pada selera.

"Kami sengaja memilih teh dari Gunung Kidul supaya memberi rasa lain dari teh-teh yang biasa disuguhkan di Bandung," kata Murtioso.

Rasa jawa yang diharapkan muncul dari mi dan teh itu diperkuat dengan atmosfer jawa yang dihadirkan dengan lagu-lagu langgam jawa atau campur sari, mulai dari penyanyi Waljinah sampai Manthous. Warung juga dibangun menggunakan gedhek atau dinding anyaman bambu dengan tiang-tiang dari bambu. Tidak lupa, pramusaji mengenakan belangkon atau penutup kepala khas jawa serta berbaju batik. Begitulah suasana jawa untuk menemani orang dari mana saja bersantap bakmi jawa di tanah Pasundan.

THE AUTO INFOL ^_^ Jok Motor Antihujan dan Sepatbor LED

Musim hujan begini, jok motor perlu diberi perlindungan. Karena, busanya rentan kena air maupun terik matahari. Begitu argumentasi Abdul Rojak dari Black Hook, spesialis jok di Jl. panjang No.6, Kedoya Jakarta Barat.

Apalagi sering parkir di tempat terbuka, kombinasi terik dan hujan mempercepat rusaknya busa. Untuk mencegahnya, Rojak menyediakan bahan cover jok terbuat dari bahan parasut. Trus, dipilih warna silver karena bisa memantulkan cahaya dan panasnya matahari.

Harganya Rp25 ribu, untuk semua jenis jok, termasuk yang panjang seperti Suzuki Skywave 125. Peminat bisa pensan di 0818-0751-9776.

Buat yang sudah memodifikasi motor, ada sepatbor belakang berikut lampu stop. Desainnya, mirip punya Kawasaki KLX150, tapi ada beberapa perbedaannya. Di antaranya bohlam menganut sistem LED sebanyak 13 bohlam, 12 di antaranya untuk malpu rem. Sedang satu LED lagi untuk menerangi pelat nomor. Modelnya lebih ramping dengan harga (satu set) Rp275 ribu. Yang berminat bisa sambangi toko variasi F-16 Motor, Jl. Ciledug Raya F-16, Karang Timur, Tangerang, Telp. (021) 73446678.

Friday, November 20, 2009

THE POP INFOL: 20 Kasus Flu Babi Ditemukan di Tanah Suci

Sebanyak 20 kasus flu babi atau A-H1N1 dilaporkan telah ditemukan di kalangan anggota jemaah haji dari seluruh dunia yang berdatangan ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima sejak Oktober lalu.

"Dua belas orang di antara mereka masih dirawat, selebihnya masih diobservasi," kata Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr Abdullah Al-Rabeeah seperti dikutip Arabnews.com, Jumat.

Menkes Arab itu tidak menyebutkan asal kebangsaan pasien. Namun, ketika dikonfirmasi ke Ketua Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) dr Barita Sitompul, tidak ada anggota jemaah haji Indonesia yang terbukti mengidap virus tersebut.

Menurut dia, memang ada tiga anggota jemaah haji Indonesia yang tertangkap kamera pemindai panas tubuh yang dipasang di bandara debarkasi (Jeddah dan Madinah). Namun, setelah diobservasi di Rumah Sakit King Saud Jeddah yang dirujuk untuk menangani kasus-kasus A-H1N1 , ketiganya dinyatakan negatif dari infeksi penyakit yang telah menjadi pandemi itu.

Menurut dr Barita, ketiga anggota jemaah itu hanya mengalami influenza karena kelelahan akibat perjalanan panjang dari Tanah Air menuju Tanah Suci.

Menkes Arab itu selanjutnya mengatakan bahwa, untuk mengantisipasi kemugkinan wabah flu babi merebak, khususnya pada saat musim haji, ia telah menunjuk 80 konsultan untuk menangani pusat kesehatan intensif yang dikelola pakar-pakar pengawasan penyakit menular dari Arab Saudi dan Amerika Serikat.

Ia juga menjamin persediaan l,5 juta dosis vaksin A-H1N1 yang disediakan untuk  jemaah haji. Sehari sebelumnya, pihaknya juga melakukan koordinasi guna membahas persiapan layanan kesehatan yang akan diberikan kepada jemaah haji.

"Kami akan lakukan tindakan antisipasi (precautionary action) untuk melindungi jemaah haji dari berbagai penyakit, termasuk flu babi," ungkapnya seraya menambahkan bahwa sebuah laboratorium Robotic, Cognitif, dan Biometic (BCR) telah dioperasikan di Mina dan Mekkah untuk mendeteksi virus flu babi.

Kementerian Kesehatan Arab, lanjutnya, juga telah membangun 14 rumah sakit di Mekkah berkapasitas 2.782 tempat tidur, termasuk 244 tempat tidur di ruang perawatan intensif dan 287 tempat tidur di ruang rawat darurat.

Selain itu, masih ada 35 pusat kesehatan permanen di Mekkah, sembilan pusat kesehatan selama musim haji di ruas jalan bebas hambatan Mekkah-Madinah dan empat lagi di kawasan Masjidil Haram.

Sebanyak 28 pusat kesehatan akan dioperasikan di Mina, 46 pusat di Padang Arafah dan 6 pusat kesehatan di Muzdalifah. Lebih dari 2,5 juta umat Islam sedunia diperkirakan akan "tumplek" pada acara rangkaian puncak ritual ibadah haji (Wukuf di Padang Arafah dan melontar jumrah di Mina mulai 9 hingga 12 Zulhijah (26-30 November).

Kementerian Arab Saudi merekrut 10.000 tenaga kesehatan, termasuk 100 dokter, yang 60 orang di antaranya dokter ahli penyakit menular dari mancanegara dan 147 perawat untuk menangani unit layanan darurat dan intensif di pusat-pusat kesehatan selama musim haji 1430 H.

Sebanyak 62 orang tewas di Arab Saudi akibat terinfeksi virus A-H1N1 dari sekitar 7.000 orang yang terduga terinfeksi. Namun, 95 persen di antara mereka dilaporkan sembuh total. 

Monday, February 9, 2009

PIDATO OBAMA KUTIP HADIST RASULULLAH SAW

Obama Kutip Hadist Nabi Muhammad

ImageTidak ada seorang pun diantaramu yang beriman sampai dia mendoakan saudaranya seperti ia mendoakan dirinya sendiri.

Salah satu hadist Nabi Muhammad SAW seperti yang diriwayatkan Imam Al Bukhari itu dikutip Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama, Jr. saat memberikan sambutan pada National Prayer Breakfast di Hotel Hilton, Washington DC, Kamis pagi (5/2) atau Rabu dinihari WIB (6/2).

Dengan mengutip hadist ini Obama hendak menegaskan kembali keyakinannya bahwa tak ada satu agama pun yang menjadikan kebencian sebagai inti dari ajarannya, serta tidak ada Tuhan yang memperbolehkan umat-Nya menghabisi hidup manusia lain.

Obama mengajak para pemuka agama dan tokoh bangsa serta politisi dari berbagai negara yang menghadiri National Prayer Breakfast itu untuk tetap mengingat bahwa kebencian dan konflik yang terjadi di era modern ini seringkali diakibatkan oleh kesalahan dan kekeliruan dalam membaca dan memahami teks kitab suci. Seringkali pula agama dan ajaran agama dijadikan alasan suci yang tak terbantahkan untuk melakukan kekerasan kepada kelompok lain.

Semua agama, sebut Obama, baik Islam, Kristen, Yahudi, Hindu dan Budha, Konghucu, maupun penganut ajaran kemanusian memiliki hukum emas (Golden Rule) yang sama, yakni mengajak para pemeluknya untuk mencintai dan menghargai sesama manusia.

Apapun yang kita pilih sebagai keyakinan kita, marilah kira mengingat bahwa tidak ada agama yang menjadikan kebencian sebagai inti dari ajarannya, ujar Obama.

Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, termasuk di antara sekitar seribu tokoh agama dan politisi yang diundang menghadiri kegiatan itu.

Kehadiran Obama yang baru belasan hari memimpin negeri adidaya ini dalam NPB pertama yang diadakan di masa pemerintahannya sempat simpang siur. Maklumlah, saat ini Obama tengah menghadapi saat-saat yang terbilang genting di awal pemerintahannya.

Setidaknya, empat dari kandidat menteri yang diusulkannya kepada Kongres AS terganjal kasus korupsi dan pengemplangan pajak di masa lalu. Sementara rancangan stimulasi ekonomi yang diusulkannya ke Kongres mendapat perlawanan ketat dari kubu Republikan walau akhirnya disetujui pada hari Jumat ini waktu setempat (6/2) atau Sabtu dinihari WIB (7/2) .

Namun akhirnya Obama menyempatkan diri untuk hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan yang telah menjadi tradisi sejak puluhan tahun silam. National Prayer Breakfast diselenggarakan setiap hari Kamis pertama bulan Februari. Dalam kesempatan ini, para pemimpin Amerika duduk bersama untuk memanjatkan doa agar negeri itu dapat menghadapi berbagai persoalan yang menghadang mereka. Beberapa tahun terakhir, tokoh agama dan politisi dari berbagai negara pun dilibatkan dalam kegiatan ini.

Seperti biasa, senyum Obama mengembang saat memasuki ruang pertemuan. Obama melambaikan tangannya ke arah peserta. Perhatiannya sempat berhenti saat melihat Wapres Jusuf Kalla yang berdiri di barisan depan, di meja nomor 4. Kalla pun melambaikan tangan ke arah Obama.

Kehadiran Kalla dalam National Prayer Breakfast ini menjadi istimewa karena dia adalah tamu negara pertama yang diterima oleh pemerintahan Obama. Sehari sebelumnya, Jusuf Kalla mengadakan pertemuan dengan Wapres AS Joe Biden di West Wing, White House, Washington DC. Dalam pembicaraan tersebut Joe Biden berkali-kali mengatakan betapa Obama baik secara pribadi maupun sebagai presiden Amerika Serikat memberikan perhatian luar biasa kepada Indonesia dan peranannya di panggung politik internasional. Bukan saja karena Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia, namun juga karena dalam satu dekade terakhir Indonesia berhasil menempatkan diri sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah AS dan India. Dunia internasional pun diharapkan dapat belajar dari pengalaman berharga yang dimiliki Indonesia dalam menghadapi konflik dan kekerasan komunal di sejumlah daerah di Indonesia.

Jusuf Kalla pun diberi kesempatan menjadi pembicara kunci dalam santap siang yang dilakukan sehari sebelum National Prayer Breakfast (4/2). Dalam pidatonya, Jusuf Kalla membagi cerita mengenai pekerjaan besar Indonesia menghadapi dan menyelesaikan konflik secara damai di sejumlah daerah.

Tafsir yang sempit terhadap ajaran agama, kata Kalla, pun seringkali menjadi faktor pendorong yang memperparah konflik. Dalam sejumlah kasus, tokoh agama tidak bertindak sebagai jurudamai, sebaliknya menjadi pendorong utama kekerasaan dengan, antara lain, menjanjikan surga di akhirat bagi pemeluk agama yang mau melakukan kekerasan dan bahkan menghabisi hidup manusia lain yang kebetulan berbeda keyakinan.

Adapun Obama meminta agar pemerintahannya, terutama Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton tidak melupakan Indonesia sebagai salah satu negara kunci dan negara penting di Asia. Itu pula sebabnya, Hillary Clinton segera mengajukan permohonan visa Indonesia ke KBRI di Washington DC segera setelah dirinya dilantik dan disumpah menjadi Menlu AS menggantikan Condoleezza Rice.

Eh, jangan lupa, Indonesia juga (harus dikunjungi), kata Obama kepada Hillary saat dia dan Hillary tengah membahas rencana perjalanan Hillary ke Asia. Cerita mengenai hal ini juga disampaikan Joe Biden dalam pertemuan dengan Jusuf Kalla itu.

Dengan arah baru politik luar negeri Amerika Serikat ini, dapat dipahami bila kemudian Obama memilih tema keberagaman agama dalam sambutannya pada National Prayer Breakfast kali ini.

Kita mengimani keyakinan yang berbeda. Kita terikat pada keyakinan mengapa kita di sini, dan akan kemana kita pergi. Sebagian dari kita memilih untuk tidak percaya sama sekali. Tetapi, apapun yang kita pilih untuk kita yakini, marilah kita semua mengingat bahwa tidak ada agama yang menjadikan kebencian sebagai inti dari ajarannya, ujar Obama.

Obama yang lahir dan besar di Hawaii serta pernah menghabisi masa kanak-kanaknya di Indonesia ini berjanji bahwa pemerintahannya tidak akan menjadi alat kekuasaan bagi sekelompk penganut agama tertentu untuk menaklukan penganut agama lain. Juga tidak menjadi alat dari kelompok agama untuk mengalahkan kelompok sekular.

Pada bagian lain dia juga bercerita tentang latar belakang agama keluarga yang membesarkannya.

Saya tidak dibesarkan di keluarga yang religius. Saya memiliki ayah yang dilahirkan sebagai orang Islam tapi kemudian menjadi atheis, kakek dan nenek yang tidak mempraktikan ajaran Methodist dan Baptist, dan ibu yang ragu terhadap agama yang diorganisir. Namun demikian, dia (ibu saya) adalah orang yang paling religius yang pernah saya tahu. Dia adalah orang yang mengajarkan kepada saya sejak saya kecil bahwa manusia harus mencintai sesama, cerita Obama.

Dia menambahkan dirinya baru menjadi penganut Kristen setelah pindah ke Chicago, Illinois. Dia memeluk agama Kristen bukan karena indoktrinasi atau tercerahkan secara tiba-tiba. Namun, kata Obama lagi, karena dia selama bertahun-tahun bekerja dengan organisasi gereja untuk membantu orang-orang kurang beruntung di sekitar lingkungannya, terlepas dari warna kulit mereka juga agama dan keyakinan mereka.

Hal itu terjadi di jalanan, di lingkungan yang kurang beruntung seperti itu, saat pertama kali spirit Tuhan menghampiri saya. Disitulah saya merasakan sesuatu yang saya sebut tujuan yang lebih tinggi, yakni tujuan Tuhan, demikian Obama.